Patok Tanah Hak Milik di area LNG Site?Kalau teman-teman berkesempatan bertugas di LNG Site Tangguh, ketika melihat patok-patok seperti di dalam foto-foto ini mungkin akan berpikir bahwa itu pastilah patok-patok pembatas tanah hak milik perusahaan dengan masyarakat setempat. Bukan, sama sekali tidak begitu. Patok-patok itu sengaja dibuat agar setiap area ada penanggung-jawabnya yang jelas sehubungan dengan pengendalian pekerjaan di LNG Site Tangguh. Di LNG Tangguh pengendalian pekerjaan disebut "Control of Work". Penanggung jawab tiap-tiap area dalam hal pengendalian pekerjaan disebut "Area Authority" (AA) atau penguasa area. Nah, dalam kaitan itulah sebelumnya penguasa area NPF (Non Production Facility) merasa area di belakang Tangki LNG No.2 tanggung jawab penguasa area Process, demikian juga sebaliknya. Akibatnya area ini sering tidak terawat dengan baik dan kalau terjadi kecelakaan di sini kadang-kadang tidak jelas siapa yang seharusnya bertanggung-jawab menyelesaikannya. Itulah sebabnya diperlukan patok-patok yang jelas untuk menandai batas daerah kekuasaan masing-masing. Pengendalian pekerjaanpun berjalan lebih baik dan lebih lancar. Bravo kepada tim NPF, Process dan H&S atas inisiatip yang bagus ini. Kiriman dari: Yudhi (Syafiuddin Burhan) Ditulis oleh: Helfia Nil Chalis www.helfia.net
0 Comments
Pengoperasian Waste Water Treatment di LNG TangguhDi awal operasi LNG Tangguh, team Laboratory yang waktu itu masih bergabung dengan team Operation mengingatkan tingginya kandungan Phenol dan Chemical Oxygen Demand (COD) dari buangan air terproduksi (Produced Water) sehingga harus dilakukan pengolahan lebih lanjut sebelum dapat dibuang ke laut untuk memenuhi standar baku mutu sesuai dengan peraturan Pemerintah. Agar bisa melanjutkan start-up Train-1 dan Train-2, terpaksa dilakukan rekayasa setempat sehingga air buangan ini bisa memenuhi baku mutu lingkungan. Beruntung waktu itu masih ada fasilitas pengolah limbah air buangan domestik (STP) di fasilitas tempat tinggal sementara pekerja proyek konstruksi. Team Engineering bekerjasama dengan Operation dan Kontraktor KJP berhasil merubah fungsi pengolah limbah air buangan domestik ini menjadi pengolah air terproduksi sehingga memenuhi standar limbah lingkungan hidup yang ditetapkan pemerintah pada titik buangannya. Start-up kilang Train-1 dan Train-2 pun bisa dilanjutkan.
Sejalan dengan itu dimulailah pembangunan unit Waste Water Treatment (WWT) yang permanen. Barulah diawal tahun 2011 unit WWT ini beroperasi, sehingga unit pengolah air terproduksi sementara (STP) bisa dihentikan dan dikembalikan kepada fungsi aslinya untuk mengolah limbah air buangan domestik. Pengoperasian WWT ternyata memerlukan dukungan koordinasi yang baik lintas seksi. Demikian kompleks keterkaitan satu parameter dengan lainnya sehingga OneTeamTangguh harus duduk sama-sama setiap pagi jam 7.00 untuk menganalisa apa yang terjadi dengan para bakteri pengolah limbah. Contohnya beberapa waktu yang lalu di bulan Agustus 2012, kandungan COD naik cukup tinggi meskipun masih memenuhi standar mutu limbah. Diyakini penyebab COD naik di pertengahan bulan ini adalah akibat Tri Ethylene Glycol (TEG) yang digunakan untuk uji tekanan perpipaan di offshore selama pekerjaan "wireline" di VRB. Berhari-hari bakteri pengolah air terproduksi di WWT 'mabuk' TEG. COD sulit dikendalikan, demikian juga kandungan ammonia naik melebihi ambang batas. Untuk mengatasinya kita putuskan untuk mengurangi aliran gas dari pipeline VRB dan mengalihkannya dari pipeline VRA guna memulihkan kondisi bakteri di WWT. Pengurangan gas dari VRB dan penambahan gas dari VRA tidak serta merta bisa menurunkan kadar ammonia, tetapi perlu waktu dua minggu untuk pulih kembali. Ini disebabkan jumlah air terproduksi dari VRA rendah karena pada saat yang bersamaan produksi Train-1 harus diturunkan ke 800 m3/jam (normalnya 1200 m3/jam) dan Train-2 harus dihentikan sehubungan dengan masalah di LNG Loading Line Tangki-1. Akibatnya air terproduksi dari VRA yang bebas TEG tidak cukup banyak untuk mengencerkan kandungan TEG yang berasal dari VRB dengan cepat. Selain itu rendahnya aliran air terproduksi dari pipeline, karena Train-1 yang beroperasi dengan laju produksi yang rendah (800 m3/jam), juga memberikan masalah tersendiri dengan kadar COD yang rendah. Bakteri dalam WWT memerlukan tambahan nutrisi lain dalam kondisi seperti ini. OneTeamTangguh memutuskan untuk menambahkan gula daripada menambah urea, karena urea mengandung ammonia sehingga kurang menguntungkan untuk mengatasi offspec ammonia dalam air keluaran WWT. Tentu saja, sesuai dengan prosedur, sebelum menerapkan perubahan ini harus dikaji lebih dulu segala resikonya melalui Management of Change (MOC). Dilakukan test di Laboratory untuk memastikan bakteri memang berkembang baik dengan penambahan gula sebagai nutrisi. Setelah kajian selesai, penambahan gula dilaksanakan dan terbukti berhasil untuk menopang kelangsungan hidup bakteri pada saat aliran air terproduksi dari offshore sangat rendah, misalnya selama TAR-3 baru-baru ini. Begitulah, koordinasi yang baik sangat diperlukan dan ini semua didiskusikan dalam setiap pertemuan pergantian shift di pagi hari dan sore jam 6. Demikian rumit, sehingga terkadang memerlukan inovasi seperti dengan penambahan gula sebagai pengganti air terproduksi untuk meningkatkan COD dalam air umpan WWT. Teman saya Poerwoko, Manager Logistik, tertawa lucu sewaktu saya minta diambilkan gula 1 kwintal untuk pabrik di WWT. Bintuni, 17 November 2012 Ditulis oleh Helfia Nil Chalis www.helfia.net Sumber: Catatan pribadi Perdana Menteri Inggris David Cameron kemarin 1 November 2012 telah mengumumkan secara resmi di London persetujuan prinsip pengembangan Train-3 Proyek Tangguh dari BPMIGAS setelah pertemuan bilateral dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di Buckingham.
Dengan adanya persetujuan ini BP Indonesia sudah bisa memulai Tender Front End Engineering Design (FEED) untuk pengembangan Train-3 untuk memperoleh keputusan investasi akhir yang diharapkan terjadi di tahun 2014. Ini selanjutnya akan memungkinkan BP Indonesia untuk memulai commissioning Train-3 pada akhir tahun 2018. Sebagai bagian dari persetujuan ini, BP juga telah menyetujui untuk menjual dan memasok 40% produksi LNG dari Train-3 ke PLN untuk pasar domestik Indonesia mulai akhir tahun 2018. Selain itu sebanyak 15 MMSCFD gas akan digunakan membangkitkan 50MW listrik untuk menghidupkan industri ringan lokal khususnya di perkampungan pantai utara Teluk Bintuni dan sekitarnya. Sebagaimana kita tahu, untuk memenuhi kebutuhan listrik lokal saat ini, BP sedang dibangun fasilitas pasokan listrik sebesar 8 MW dari LNG Tangguh ke PLN untuk dijual dan didistribusikan di Kabupaten Teluk Bintuni. Fasilitas ini dibangun bertahap dengan 4 MW pertama akan selesai Januari 2013 dan 4 MW lagi di tahun berikutnya. LNG Site Tangguh, Bintuni, 2 November 2012 Helfia Nil Chalis www.helfia.net helfia@yahoo.com Tomano City - MES TownSalah satu program pengembangan SDM tahun ini adalah penyelenggaraan pelatihan steam turbin di tempat pembuatnya, yakni Mitsubishi Engineering Services (MES). Tepatnya adalah di kota kecil Jepang bernama Tomano City. Menurut penuturan Adly yang sempat beberapa hari mengikuti training di sana, pelatihan ini sangat bermanfaat karena mereka mendapat pelajaran langsung dari manufacturer. Kota Tomano praktis hampir semua penghuninya bekerja di MES atau setidaknya mendapatkan penghasilan dari sana. Meski kecil, kota ini sangat asri dan sejuk. Kemana-mana mereka menggunakan sepeda sebagai moda transportasi yang praktis dan ramah lingkungan. Uniknya lagi, mereka ada yang masih menyembah kucing.
Inilah beberapa galeri foto mereka selama berada di Tomano City, Jepang. STOP CultureApa maksudnya "STOP Culture"? Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya adalah budaya menghentikan pekerjaan yang berbahaya. Bagaimana menerapkan budaya ini dalam praktek sehari-harinya? Perlu diingat bahwa setiap orang tentu saja mempunyai pemahaman tentang pekerjaan yang berbahaya dan yang aman. Semua tergantung pada pengetahuan, pengalaman dan persepsi seseorang. Dengan demikian bisa saja terjadi dalam pelaksanaannya seseorang menghentikan suatu pekerjaan karena menurut pengetahuan, pengalaman dan persepsinya pekerjaan tersebut tidak aman. Apabila yang bersangkutan sesudah menghentikan pekerjaan yang dimaksud kemudian menerima akibat buruk setelah itu, katakanlah karena salah persepsi atau karena alasan lain, maka sudah barang tentu budaya "STOP Culture" tidak mungkin bisa ditegakkan.
Mengapa "STOP Culture" perlu dibudayakan dalam sebuah lingkungan kerja yang mengutamakan keselamatan? Kita tahu bahwa dalam mencegah kecelakaan ada banyak 'barrier' yang perlu kita sediakan sehingga bahaya tidak muncul dan menyebabkan ada orang yang terluka atau barang yang rusak atau lingkungan yang tercemar. Pada akhirnya salah satu 'barrier' penting yang bisa mencegah terjadinya kecelakaan adalah keberanian setiap orang untuk menghentikan pekerjaan sebelum kecelakaan itu terjadi. Inilah yang menjadi pendorong utama perusahaan untuk menciptakan suatu budaya yang disebut "STOP Culture" ini. Sebagai contoh dalam Turn Around kali ini di LNG Site Tangguh, jadwal dari waktu ke waktu sangat ketat dan tidak boleh sampai terlambat karena bisa berakibat terlambatnya start-up. Kemarin malam salah seorang 'safety advisor' dengan berani menghentikan pekerjaan 'lifting' karena menemukan pekerjaan 'lifting' yang sedang berlangsung tidak sesuai dengan 'lifting plan'. Pekerjaanpun dihentikan meskipun berakibat keterlambatan jadwal kerja. Pihak atasan hanya sedikit berargumen tetapi akhirnya bisa menerima dan memperbaiki 'lifting plan' sebelum melanjutkan pekerjaan 'lifting' tersebut. Bisa dibayangkan apabila pekerjaan tetap berlangsung padahal tidak sesuai dengan 'lifting plan' maka kecelakaan sangat mungkin terjadi karena sesuatu yang dilakukan tanpa rencana yang baik dan matang berpotensi menimbulkan kecelakaan. Pengendalian pekerjaan pada prinsipnya bertumpu pada perencanaan yang baik sebelum pekerjaan dimulai sehingga segala resiko pekerjaan dapat diantisipasi sebelumnya dan dipersiapkan cara - cara mengatasinya guna meminimalkan resiko. Bintuni, 3 Oktober 2012 Helfia Nil Chalis helfia@yahoo.com www.helfia.net Menurut Dharmawan Samsu, BP sedang menyiapkan mengajukan rencana pengembangan proyek Tangguh untuk Train-3 dimana 40% total produksi gasnya diperuntukkan memenuhi konsumsi domestik ke PT PLN.
Sewaktu istri saya memperdengarkan rekaman lagu Bimbo berjudul Sajadah Panjang, tak sadar air mata berlinang. Benarlah yang dikatakan Taufik Ismail pengarang lagu bahwa sesungguhnya mencari rezeki dan mencari ilmu hendaknya disadari hanya sekedar interupsi dalam hidup ini karena yang diinginkan oleh Sang Maha Pencipta adalah kita bersujud mengingat Dia sepenuh hati sepanjang hidup kita. Akhirnya kami memutuskan untuk membawakan lagu ini di acara HBH BP Tangguh pada hari Selasa 11 September 2012 yll. Meskipun belum maksimal, mudah-mudahan tetap bermanfaat bagi teman-teman yang sempat memperhatikan syairnya. Sajadah Panjang
Ada sajadah panjang terbentang, dari kaki buaian sampai ke tepi kuburan hamba. Kuburan hamba bila mati. Ada sajadah panjang terbentang, hamba tunduk dan sujud di atas sajadah yang panjang ini diselingi sekedar interupsi (yaitu) mencari rezeki, mencari ilmu, mengukur jalan seharian. Begitu terdengar suara azan, kembali tersungkur hamba. Ada sajadah panjang terbentang, hamba tunduk dan rukuk. Hamba sujud tak lepas kening hamba. Mengingat Dikau sepenuhnya. Undangan HBH BP Tangguh Operations jam 11.00 tanggal 11 September 2012 di Restoran Talaga Sampireun Bintaro Sektor 7. Pak Sony Lades, Pak Pandapotan, Pak Maat dan keluarga termasuk yang datang tepat waktu. Jam 11.30 sebagian besar undangan sudah hadir sehingga acara segera dimulai meskipun masih banyak yang berdatangan setelah itu. Persiapan telah dimulai sejak jam 9.30 untuk berkoordinasi dengan pihak restoran, termasuk pemasangan spanduk dan susunan acara. Alhamdulillah tidak lama setelah itu Pak Widayanto (HR) tiba disusul Ibu Shinta (H&S) dan Ibu Syafnita (Sekretaris AOM). Terimakasih kami sampaikan kepada mereka yang telah mengisi dengan acara presentasi dan permainan sehingga suasana HBH menjadi meriah dan bermanfaat. Pak Hidayatpun sempat membantu memandu acara dengan bagus sekali. Banyak ibu-ibu yang berkomentar bahwa informasi yang diberikan sangat bermanfaat bagi mereka terutama saat suami bertugas di Tangguh. Hal sederhana seperti nomor telpon emergency ternyata banyak ibu-ibu yang belum tahu (7854-9111 atau 7854-4444). Di tengah-tengah undangan hadir juga Bpk Dharmawan Samsu, Country Manager BP Indonesia dan Bpk Refrizal Boestaman (Site Manager Tangguh LNG) beserta istri. Bpk Ngurah (Area Operations Manager BP Tangguh) menyampaikan permintaan maaf tidak bisa hadir karena kondisi kesehatan kakinya yang masih dalam pemulihan pasca operasi. Beberapa orang seperti Pak Eko Martono malamnya langsung berangkat ke site. Selamat bertugas, dan terimakasih telah menyempatkan hadir bersilaturahmi. Pak Ari Wibowo dengan keluarga juga setelah selesai acara langsung mudik bersama keluarga. Pak Tavip dan Pak Ferry Ananto (Subsurface team) juga menyempatkan diri datang ditengah kesibukan kerja dari kantor Arkadia. Beberapa teman mungkin kesulitan mencari lokasi restoran sehingga datang terlambat, tetapi untung masih kebagian makan siangnya. Pindang daging, tape goreng dan es telernya banyak yang suka. Setelah sambutan-sambutan masing-masing dari saya selaku tuan rumah dan Bpk Dharmawan Samsu mewakili perusahaan, acara diisi dengan foto bersama dilanjutkan dengan makan siang. Selesai makan siang saya dan istri mengisi satu lagu dari Bimbo berjudul "SAJADAH PANJANG". Kemudian acara permainan dipandu oleh Ibu Shinta, Pak Widayanto dan dibantu oleh Pak Hidayat. Teman-teman, Ruangan Sampai hari ini yang sudah konfirmasi kesertaan dalam acara Halal Bihalal sesuai undangan di bawah berjumlah 47 orang dengan total 96 orang beserta keluarga. Keluarga ex BP kalau ada yang bisa hadir, mohon konfirmasinya. Salam, Helfia Nil Chalis dan keluarga Peta Lokasi Restoran Talaga Sampireun, Bintaro Sektor 7. Assalamu'alaikum wr. wb.
Melalui blog ini saya mengundang warga BP Tangguh yang berdomisili di wilayah JABODETABEK untuk bersilaturahmi - halal bihalal pada: - Hari/ Tanggal : Selasa, 11 September 2012 - Jam : 11.00 - selesai - Tempat : Restoran "TALAGA SAMPIREUN", Bintaro Sektor 9 - Ruangan : Parahiyangan (bisa menampung 100 - 150 orang) Keterangan lokasi: Restoran "Talaga Sampireun" terletak persis di sebelah kanan jalan apabila keluar dari pintu Tol Lingkar Luar TB Simatupang ke Bintaro Sektor 9. Mohon konfirmasi dengan mengisi "comment' blog ini atau melalui SMS ke 0811558001 (Yuli Helfia) atau 0811587765 (Helfia) atau melalui rekan WACHYUDIN DUNDA. Kami sangat mengharapkan kehadiran bapak-ibu semua agar kita bisa bergembira bersama dan mempererat tali silaturahmi antara kita. Wassalamu'alaikum wr. wb. Helfia Nil Chalis dan Yulianti sekeluarga |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|